Tektok ke Upas Hill via Nyawang, Lembang Bandung

Daftar Isi

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tektok (perjalanan tanpa menginap) ke Upas Hill melalui jalur Nyawang, yang letaknya tak jauh dari Lembang Park Zoo, Bandung. Perjalanan ini seru karena saya tidak sendiri. Saya pergi bersama kakak saya dan dua teman. Mungkin banyak dari kalian yang belum tahu kalau perjalanan ke Upas Hill via Nyawang berbeda dengan jalur populer Cikahuripan. Nah, berikut cerita lengkapnya!

Tektok ke Upas Hill via Nyawang, Lembang Bandung

Menaklukkan Jalur Menuju Nyawang dengan Motor Tua

Kami bertiga (saya, kakak, dan satu teman) tinggal di Gegerkalong, Bandung, sementara teman kami yang lain tinggal di Parongpong. Kami berangkat sekitar pukul 09.00 pagi karena tujuan kami hanya tektok, jadi harus memastikan pulang sebelum malam.

Perlengkapan yang kami bawa:

  • Air minum 2 liter per orang.
  • Mie instan, kopi, roti (ada yang membawa nasi juga).
  • Kompor portable dan gelas cup.

Karena hanya tektok, kami membawa perlengkapan secukupnya agar tidak terlalu berat selama perjalanan.

Rutenya, kami melewati Pondok Hijau untuk menjemput teman di Parongpong. Jalur ke Nyawang cukup menantang karena jalannya curam dan menanjak. Motor kami? Jangan ditanya, motor tua legendaris, Karisma X 125, sempat menyerah di tengah jalan! Untungnya, teman kami yang naik motor Beat turun membantu.

Walaupun penuh drama, justru ini yang bikin perjalanan makin berkesan! Oh ya, banyak juga mobil yang lewat jalur ini. Jadi, kalau motor tua seperti Karisma kesulitan, ya wajar saja, hehe.

Pesona Nyawang: Basecamp yang Nyaman dan Ramah Kantong

Pukul 10.00, akhirnya kami tiba di Nyawang. Biaya masuknya murah, hanya Rp15.000 per orang. Tempat ini cocok banget buat kalian yang ingin camping santai bersama keluarga. Di sini ada warung dan WC yang buka 24 jam, jadi nggak perlu khawatir soal logistik.

Selain itu, pemandangan Bandung dari atas Nyawang luar biasa indah. Nyawang adalah tempat di mana saya pertama kali mencoba camping pasang tenda sambil deg-degan! Kalau kamu penasaran seperti apa serunya pengalaman itu, cek cerita lengkapnya di Camping Pertama Kali di Nyawang, Lembang Bandung. Tapi kali ini, kami hanya mampir sebentar karena perjalanan utama adalah menuju Upas Hill.

Daki Santai: Jalur Nyawang Menuju Upas Hill

Setelah istirahat sebentar, kami mulai perjalanan menuju Upas Hill. Karena jarang mendaki, kami sempat ngos-ngosan di bawah teriknya matahari. Teman kami yang dari Parongpong, si pendaki rutin, tampak santai saja.

Walau jalurnya tidak terlalu curam, tanjakan tetap terasa bagi kami bertiga yang jarang mendaki. Hingga akhirnya, kami memasuki bagian hutan Nyawang yang meneduhkan.

Damai di Tengah Hutan Nyawang: Kopi dan Bunyi Alam

Ketika memasuki hutan, kami memutuskan istirahat sambil membuat kopi dan makan roti. Udara di sini sangat sejuk, ditemani suara burung dan tonggeret. Rasanya, semua masalah dunia hilang sejenak.

Tektok ke Upas Hill via Nyawang, Lembang Bandung

Namun, sayangnya, kondisi jalur banyak rusak akibat motor trail yang sering melintas di sini. Meski begitu, suasana damai dan udara segar di hutan Nyawang membuat semua perjuangan terbayar. Setelah 10 menit istirahat, kami melanjutkan perjalanan.

Tantangan Jalur Batu Menuju Upas Hill

Keluar dari hutan Nyawang, kami memasuki jalur berbatu Cikahuripan. Di jalur ini, ada mata air segar yang wajib kalian coba rasanya dingin dan menyegarkan!

Namun, perjalanan menjadi kurang nyaman bagi saya karena salah memakai sepatu. Sepatu Converse yang saya gunakan terasa empuk, tetapi tidak cocok untuk jalur berbatu. Saran saya, gunakan sepatu dengan sol keras dan nyaman agar kaki tidak mudah sakit.

Di jalur ini, kami bertemu beberapa pendaki lain dan warga lokal yang sedang berburu babi. Suara anjing mereka cukup bikin saya takut, tapi untungnya semuanya aman.

Akhir Perjalanan: Nikmati Pesona Upas Hill dan Tangkuban Perahu

Tektok ke Upas Hill via Nyawang, Lembang Bandung

Akhirnya, sekitar pukul 13.00, kami sampai di Upas Hill. Di sini, kami langsung memasak mi dan kopi sambil menikmati pemandangan Tangkuban Perahu yang megah. Kami sempat berfoto-foto, tapi sayangnya hujan turun. Karena tidak membawa jas hujan, kami terpaksa menggunakan alas duduk sebagai pelindung.

Walau kabut menghalangi pemandangan, kami tetap puas dengan perjalanan ini. Hal-hal tak terduga seperti hujan atau motor mogok justru membuat perjalanan lebih berkesan.

Penutup: Kesan dan Pesan dari Perjalanan ke Upas Hill

Itulah pengalaman seru kami tektok ke Upas Hill via Nyawang. Bagi kalian yang penasaran, jangan ragu mencoba jalur ini. Kalau perlu info lebih lanjut, boleh banget hubungi saya! Dijamin, pengalaman ini akan jadi kenangan yang tak terlupakan.

Posting Komentar